Peringatan momentum Hari Santri Nasional 2024 pada 22 Oktober mengingatkan kembali perjalanan hidup Heri sebagai seorang santri. Ia merenungi masa-masa belajar di pesantren, yang menurutnya adalah salah satu pilar terpenting pendidikan Islam di Indonesia. Oleh karenanya, pembangunan pesantren menjadi landasan utama dalam program kerja yang ia bawa di Pilkada Bekasi 2024.
Fokus Utama Pembangunan Pesantren
Dalam program kampanyenya, Heri menempatkan pembangunan pesantren sebagai salah satu prioritas utama. Menurutnya, pesantren memiliki dua wajah utama saat ini: pesantren tradisional yang tetap memegang erat nilai-nilai klasik dan pesantren modern yang terus berkembang dengan inovasi. Meski berbeda dalam fasilitas dan pendekatan, kedua tipe pesantren ini berperan penting dalam mempertahankan warisan pendidikan Islam.
Di Pilkada Bekasi 2024, Heri bersama pasangannya, Sholihin, menjanjikan peningkatan manajemen dan dukungan finansial untuk pesantren. “Kami ingin pesantren, baik tradisional maupun modern, mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, termasuk hibah untuk pembangunan, insentif guru, dan bantuan bagi santri kurang mampu,” ungkap Heri.
Bahkan, Heri menekankan pentingnya Perda Pesantren yang sudah disahkan di Kota Bekasi. Ini menjadi dasar hukum untuk memastikan pesantren mendapatkan pendampingan dan dukungan dari pemerintah.
Perhatian Khusus bagi Santri Tahfiz Al-Qur’an
Tak hanya soal pembangunan pesantren, Heri juga memiliki komitmen kuat terhadap santri Tahfiz Al-Qur’an. Ia meyakini bahwa santri Tahfiz adalah aset penting bagi masa depan pendidikan Islam di Bekasi. “Santri Tahfiz Al-Qur’an adalah penjaga firman Allah, dan mereka tidak hanya memerlukan perhatian dari orang tua, tetapi juga dukungan dari pemerintah,” tegas Heri.
Heri melihat bahwa tidak semua santri memiliki kemampuan untuk menghafal Al-Qur’an. Dengan demikian, bagi mereka yang memiliki keistimewaan tersebut, maka perlu mendapat perhatian lebih. Dalam visi misinya, Heri-Sholihin berkomitmen untuk memberikan fasilitas dan insentif khusus bagi santri Tahfiz. Ini juga salah satu bagian dari pembangunan Pesantren. Dengan cara ini, mereka bisa mendapatkan dukungan yang layak untuk terus menghafal dan menjaga Al-Qur’an.
Pesantren Sebagai Pilar Pendidikan Islam
Dengan latar belakangnya sebagai seorang santri, Heri sangat memahami peran penting pesantren dalam membentuk generasi Islam yang berpengetahuan luas. Apalagi Heri juga pendiri pesantren Yapidh, tentu saja memahami seluk beluk dunia pesantren. Oleh sebab itu, ia yakin bahwa pesantren harus tetap menjadi prioritas dalam pembangunan pendidikan di Kota Bekasi. Bukan hanya sekedar tempat belajar agama, pesantren adalah pusat pembentukan karakter Islami yang kuat dan tangguh.
Sebagai calon pemimpin Kota Bekasi, Heri tidak hanya ingin menciptakan perubahan di dunia pendidikan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi para santri dan pesantren. “Jika pesantren kuat, maka Bekasi akan memiliki generasi yang tangguh dalam moral dan ilmu pengetahuan,” tutup Heri dengan penuh semangat.